Langkah Kita


Dulu langkah dan arah yang sama kita tuju, jumlahnyapun bisa ku pastikan sama. Namun aku lupa waktu telah banyak berlalu, kita makin dewasa makin tahu akan banyak hal. Kita kini punya berbagai hal yang ingin digapai, makin hari makin banyak. Berhari-hari juga sudah berlalu sejak satu langkah awal yang kita mulai bersama.


Jumlah langkah kita kini mulai berselisih, tentu saja arah tak lagi sama. Pada belokan keberapa yang akan aku pilihpun kini bukan lagi jadi tujuanmu, hingga berapa banyak waktu yang kita butuhkan untuk rehat sejenak menikmati pergantian sore tak lagi sama. Semua kini serba tak sama.

Beberapa hari lalu kutemukan kalimat "Sebelum sejauh matahari, kita pernah sedekat nadi" terasa menyakitkan saat itu juga, tapi yang kutahu semua akan tetap terjadi.

Maka sebelum segalanya semakin-semakin tak terjangkau biarkan aku membuat beberapa permintaan. Ijinkan aku bilang "rindu itu berat" memang nyata biarpun klise dan mungkin bagi kalian receh, biarkan aku menyampaikannya dengan caraku.

Sedari awal juga aku katakan maaf untuk banyak hal yang nantinya aku lalukan akan mengusik kalian jika cerita lalu kita menyapa dalam ruang tangkapku. Nanti saat kalian temukan keadaan yang sama sepertiku maka dengan senang hati aku juga ijinkan.
Biarkan sejenak perpisahan itu terjadi, biarkan perbedaan jarak itu kita lalui untuk tujuan kita masing-masing.
Nanti aku percaya akan ada saatnya waktu kita kembali bersinggungan pada satu titik yang sama untuk memecahkan celengan rindu, seperti lagu milik mas Fiersa Besari. Sekarang ayo berjuang dan nikmati semua yang telah direncanakan. Semua harapan dan doa baik tak terhingga untuk jalanku dan jalan kalian.

With love,
Jejak langkah kita yang pernah beriringan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Curhat anak Rantau Alakadar

Mencari Bahagia