Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Mencari Bahagia

Kamu membuatku mengerti kebahagiaan itu bukan hanya tentang perjuangan dan pencarian. Tapi juga berani memulai dengan cara yang baru, jika memang pada akhirnya kebahagiaan itu datang dengan cara yang tak pernah kita harap. Kamu menjadi satu bukti, terlalu kukuh dengan cerita lalu membuat aku mungkin mundur 3 langkah dengan kebahagiaan yang selama ini aku pinta dalam doa. Maka saat kamu berjalan dengan kebesaran hati berbeda arah arah denganku. Aku akan selalu mendoakan semoga memang cara bahagia mu bukan denganku, hingga aku tidak terlarut dalam sesal. Semoga juga aku bisa menemukan cara bahagia dalam bentuk apapun dan aku berani memperjuangkannya. x x

Cinta Pertama

Gambar
Cinta pertama. Sebelum aku terpilih menjadi salah satu yang harus jatuh dan cinta dalam sosok mu, aku lebih dulu telah dituliskan takdirnya untuk jatuh dan mencinta pada mereka keluargaku. Cinta pertama. Kamu, yang seiring bertumbuhnya usiaku tersisipkan dalam salah satu ruang tangkapku. Kamu terjebak dalam pikiran naifku, bahwa apa yang aku harapkan kan selalu bersambut. Iya aku berharap ada cerita kita. Cinta pertama. Kamu semakin ikut tumbuh bersama kedewasaanku. Meski tak pernah ada cerita kita namun aku selalu punya cerita tentang aku dan kamu dalam duniaku.  Cinta pertama. Kamu ingat?kamu menjadi salah satu penyumbang malam-malam Yang harus kulalui dengan meringkuk dalam selimut dan sembunyikan isak tangis. Cinta pertama. Dulu aku pernah menjadi amat sangat bodoh dengan meresapi harapan kosong yang perlahan-lahan kusadiri, tak pernah ada aku dalam lingkar hidupmu. Cinta pertama. Meski aku pernah merasa bodoh dan sesakit itu hanya karena menyimpan namamu dalam hari-hari

Curhat anak Rantau Alakadar

>> Hampir 5 tahun jadi anak rantau alakadarnya. Kuliah di kota lain yang kalok sebenarnya mau pulang-pergi cuma butuh waktu satu jam. Anak rantau alakadar yang Puji Tuhan bisa pulang ke rumah dihari jumat, yang selalu seneng nggak ketulungan  kalok Bapak udah telfon dan tanya "mau dijemput jam berapa pril?" atau "nanti sore dijemput bapak ya?" ritual menuju akhir pekan yang sangat dirindukan. >> Jumat sore selalu jadi paling Favorit, dijalan pulang ke kos udah kebayang sayur  lodeh lengkap sama ikan pidang masakan mama. Sudah mengumpulkan niat mau uleng-uleng sama bapak minta di puk-puk punggungnya, mau minta temenin si dedek cutip jajan pop ice la, apel jajan-jajan indomaret sama mbak ica lah. Udah ngebayangi sabtu pagi (yakin pagi?gak molor?) mau mandikan duo bladus puppo sama snow lah, udah nyusun jadwal ke greja sabtu sorelah biar minggu bisa molor wkwkwkwkwk. Sesederhana itu ritual menuju akhir pekan anak rantau yang alakadar ini. >> 4,

Lama Kosong

Untuk mereka yang memilih lama hatinya kosong serta ada prinsip yang masih teguh dijaga. Memilih lama sendiri tak pernah salah, membiarkan status menahun tak berubahpun tak akan pernah salah. Setiap orang punya cara tersendiri meletakkan prioritasnya, mungkin saat ini mencari nama untuk mengisi ruang yang kosong bukan jadi yang utama. Yang perlu dipahami orang lain adalah semua itu bukan alasan karena pribadinya tak menarik atau bilang saja secara gamblang tak laku, bukan sungguh bukan. Mungkin saja saat ini belum waktunya untuk saling menemukan nama yang akan selalu dijaga dalam doa. Mungkin Tuhan juga masih merangkaikan nama mana yangkan saling menemukan. Tidak perlu cemas dengan pemikiran orang lain. Mau selama apapun nanti toh mereka hanya akan terlibat dalam ucapan selamat, mereka tak akan benar-benar ikut berjuang dan membangun jembatan doa untuk saling mempererat peluk dan menyalurkan hangat. Tak perlu risau soal waktu yang terus bergulir, usia yang terus bertambah,

Seleksi Alam

Pada waktunya mau itu selama apapun waktu yang dibutuhkan, alam sendiri yang akan menuntun kita untuk bersenyawa dengan siapa. Alam sendiri yang akan mulai menunjukkan kita pantas terus melangkah dengan siapa, bukan siapa yang pantas untuk kita. Alam dengan kejujurannya akan membagikan seperti apa diri kita sebebarnya, hingga lambat laun yang tersisa disekitar kita hanya mereka yang dengan kerendahan hati mau menerima segala kekurangan itu. Seleksi alam, iya mungkin itu namanya seleksi alam. Alam dengan segudang hal yang tak bisa kita prediksi kadang akan berlaku sedikit kejam, sedikit. Seleksi alam juga bisa datang begitu cepat, dasyat, dan meninggalkan bekas yang mendalam. Seperti ada yang baru saja turut serta dalam kereta kelinci kita, ikut bersenandung lagu yang diputar namun tiba-tiba disimpangan jalan lebih memilih pindah ke kereta listrik karena dirasa lebih fancy dan cepat. Siapa yang tahu alam akan sekejam itu. Seleksi alam bukan hanya tentang mereka yang mulai hilang

Awal kamu berupaya

Kamu telah banyak melalui waktu, lebih-lebih yang menbuat mereka kecewa. Kamu telah banyak berjanji, mau menjadi pribadi lebih dari ini. Kamu telah banyak meminta kesempatan lagi, tuk buat mereka tak menyesal akan tiap perjuangan yang telah diberi. Kamu telah banyak menerima kebaikan sang "Pemberi" kasih, untuk tiap kebaikan dalam tiap dukamu. Kamu harus makin mengerti, banyak peluh mereka yang harus kamu bayar dengan peluhmu. Kamu telah makin mengerti, perjuangan didepan tak akan semudah yang lalu. Kamu harus banyak bersabar, yang diluar sana tak selalu mampu mengerti kamu sedang sama-sama berjuang tanpa ingin mengusik yang lain. Kamu haru makin banyak bersyukur, jika kesusahan dari dunia luar kembali mendera. Jika semua itu tak mampu buat kamu terus berjuang, Kamu hanya perlu ingat kembali untuk siapa sedari awal kamu berupaya.

H+1

11/04/18 Satu hari selepas usia ini bertambah, sedikit telat untuk nulis ini entah baru merasa saja ada yang berubah sekarang. Umur maksud saya. Banyak rasa syukur, sangat-sangat malah karena tetap ada yang hadir dengan penuh cinta dan ketulusan. Mama, bapak, stef, mbak ica iya yang paling utama keluarga, juga untuk semua yang hadir di hidup saya terima kasih untuk ketulusannya. Semoga memang tulus, karena jujur saya nggak mau membebani siapapun agar bisa menerima saya, memberi perhatian lebih, dan cinta untuk saya tapi saya tetap berterima kasih. Ada yang bilang dalam ucapan selamatnya tahun ini kalok saya bukan bertambah tua tapi bertambah lebih baik lagi, kalimat sederhana yang mungkin lumrah diucapkan untuk seseorang sedang berulang tahun tapi jujur ada makna yang terasa berbeda buat saya secara pribadi. Tahun ini selalu menjadi berbeda dengan yang lalu, hari-hari yang terlewati tentu juga berbeda. Saya nggak bisa mengukur perubahan baik apa yang telah saya lakukan sampai saat

Terima Kasih dan Maaf

Hallo senja,  Iya boleh aku menyapamu dengan nama senja.  Terima kasih karena hampir 3 tahun ini kamu memberiku banyak keindahan,  memberiku lampu sorot tersendiri di hatimu. Terima kasih karena dengan caramu memberiku rona jingga yang menawan.  Senja,  maaf karena kamu lagi-lagi satu sosok yang ruang tangkapku harus lepas. Maaf karena aku belum bisa menyambut baik tiap keindahan yang kamu bagi. Maaf karena lagi-lagi nyatanya hatiku belum siap menyambut siapapun datang, sekali lagi aku masih kukuh dengan pemikiran idealku tentang tidak akan melukis jingga dilangitku jika masih ada cerita lalu yang belum bisa aku akhiri.  Terima kasih banyak karena kamu begitu gagah dengan segala pendar jingga mu. Semoga semua keindahan itu kembali lagi padamu.  Terima kasih,  kamu yang kini kembali jadi seorang penggelana.  16/03/18

Kangen Nulis

Nulis aja dulu,  apapun itu nggak ada yang benar-benar berakhir jadi sampah. Dulu aku suka nulis,  mungkin hampir setiap malam ada tulisan yang aku bikin. Ya meskipun sejauh yang aku ingat semuanya cuma tentang curhatan anak SMA tentang cinta,  rasa kagum,  dan bentuk kegalauan yang lain.  Yang kalok aku baca ulang sekarang bikin aku mikir " ya ampun aku kok sealay itu se? " " ya ampun asli ngilani banget, masak curhat pakek bahasa puitis alay ngene? " Mehhh....  Apalah dayaku yang dulu,  anak SMA labil nan alay yess aku akui aku pernah alay,  atau mungkin masih hehehhehe. Rasa itu,  rasa menuangkan isi hati dalam barisan-barisan kata puitis alakadar itu sungguh bikin kangen. Saat aku bisa mengekspresikan apapun yang sedang aku rasa. Sekarang menjadi sangat sulit. Berawal dari rasa takut tulisan kita dikomentarin orang lain, takut tulisan kita jadi ajang perbincangan orang lain,  dan berakhir dengan enggan untuk nulis lagi. Ya memang resiko se,  mengumbar a