Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Lama Kosong

Untuk mereka yang memilih lama hatinya kosong serta ada prinsip yang masih teguh dijaga. Memilih lama sendiri tak pernah salah, membiarkan status menahun tak berubahpun tak akan pernah salah. Setiap orang punya cara tersendiri meletakkan prioritasnya, mungkin saat ini mencari nama untuk mengisi ruang yang kosong bukan jadi yang utama. Yang perlu dipahami orang lain adalah semua itu bukan alasan karena pribadinya tak menarik atau bilang saja secara gamblang tak laku, bukan sungguh bukan. Mungkin saja saat ini belum waktunya untuk saling menemukan nama yang akan selalu dijaga dalam doa. Mungkin Tuhan juga masih merangkaikan nama mana yangkan saling menemukan. Tidak perlu cemas dengan pemikiran orang lain. Mau selama apapun nanti toh mereka hanya akan terlibat dalam ucapan selamat, mereka tak akan benar-benar ikut berjuang dan membangun jembatan doa untuk saling mempererat peluk dan menyalurkan hangat. Tak perlu risau soal waktu yang terus bergulir, usia yang terus bertambah,

Seleksi Alam

Pada waktunya mau itu selama apapun waktu yang dibutuhkan, alam sendiri yang akan menuntun kita untuk bersenyawa dengan siapa. Alam sendiri yang akan mulai menunjukkan kita pantas terus melangkah dengan siapa, bukan siapa yang pantas untuk kita. Alam dengan kejujurannya akan membagikan seperti apa diri kita sebebarnya, hingga lambat laun yang tersisa disekitar kita hanya mereka yang dengan kerendahan hati mau menerima segala kekurangan itu. Seleksi alam, iya mungkin itu namanya seleksi alam. Alam dengan segudang hal yang tak bisa kita prediksi kadang akan berlaku sedikit kejam, sedikit. Seleksi alam juga bisa datang begitu cepat, dasyat, dan meninggalkan bekas yang mendalam. Seperti ada yang baru saja turut serta dalam kereta kelinci kita, ikut bersenandung lagu yang diputar namun tiba-tiba disimpangan jalan lebih memilih pindah ke kereta listrik karena dirasa lebih fancy dan cepat. Siapa yang tahu alam akan sekejam itu. Seleksi alam bukan hanya tentang mereka yang mulai hilang

Awal kamu berupaya

Kamu telah banyak melalui waktu, lebih-lebih yang menbuat mereka kecewa. Kamu telah banyak berjanji, mau menjadi pribadi lebih dari ini. Kamu telah banyak meminta kesempatan lagi, tuk buat mereka tak menyesal akan tiap perjuangan yang telah diberi. Kamu telah banyak menerima kebaikan sang "Pemberi" kasih, untuk tiap kebaikan dalam tiap dukamu. Kamu harus makin mengerti, banyak peluh mereka yang harus kamu bayar dengan peluhmu. Kamu telah makin mengerti, perjuangan didepan tak akan semudah yang lalu. Kamu harus banyak bersabar, yang diluar sana tak selalu mampu mengerti kamu sedang sama-sama berjuang tanpa ingin mengusik yang lain. Kamu haru makin banyak bersyukur, jika kesusahan dari dunia luar kembali mendera. Jika semua itu tak mampu buat kamu terus berjuang, Kamu hanya perlu ingat kembali untuk siapa sedari awal kamu berupaya.

H+1

11/04/18 Satu hari selepas usia ini bertambah, sedikit telat untuk nulis ini entah baru merasa saja ada yang berubah sekarang. Umur maksud saya. Banyak rasa syukur, sangat-sangat malah karena tetap ada yang hadir dengan penuh cinta dan ketulusan. Mama, bapak, stef, mbak ica iya yang paling utama keluarga, juga untuk semua yang hadir di hidup saya terima kasih untuk ketulusannya. Semoga memang tulus, karena jujur saya nggak mau membebani siapapun agar bisa menerima saya, memberi perhatian lebih, dan cinta untuk saya tapi saya tetap berterima kasih. Ada yang bilang dalam ucapan selamatnya tahun ini kalok saya bukan bertambah tua tapi bertambah lebih baik lagi, kalimat sederhana yang mungkin lumrah diucapkan untuk seseorang sedang berulang tahun tapi jujur ada makna yang terasa berbeda buat saya secara pribadi. Tahun ini selalu menjadi berbeda dengan yang lalu, hari-hari yang terlewati tentu juga berbeda. Saya nggak bisa mengukur perubahan baik apa yang telah saya lakukan sampai saat