Seleksi Alam

Pada waktunya mau itu selama apapun waktu yang dibutuhkan, alam sendiri yang akan menuntun kita untuk bersenyawa dengan siapa. Alam sendiri yang akan mulai menunjukkan kita pantas terus melangkah dengan siapa, bukan siapa yang pantas untuk kita.


Alam dengan kejujurannya akan membagikan seperti apa diri kita sebebarnya, hingga lambat laun yang tersisa disekitar kita hanya mereka yang dengan kerendahan hati mau menerima segala kekurangan itu. Seleksi alam, iya mungkin itu namanya seleksi alam.


Alam dengan segudang hal yang tak bisa kita prediksi kadang akan berlaku sedikit kejam, sedikit. Seleksi alam juga bisa datang begitu cepat, dasyat, dan meninggalkan bekas yang mendalam. Seperti ada yang baru saja turut serta dalam kereta kelinci kita, ikut bersenandung lagu yang diputar namun tiba-tiba disimpangan jalan lebih memilih pindah ke kereta listrik karena dirasa lebih fancy dan cepat. Siapa yang tahu alam akan sekejam itu.


Seleksi alam bukan hanya tentang mereka yang mulai hilang dari jangkauan kita, tapi mungkin kita juga jadi salah satu yang hilang dari proses perjalanan seseorang. 


Apapun yang tersisa dari seleksi alam itu tentu masih ada yang patut di syukuri, meskipun yamg terburuk alam tidak mengijinkan satupun yang tinggal dilingkaran kita. Situasi itupun masih tetap harus disyukuri, mungkin alam sedang menyapu bersih lingkar kita menyediakan ruang untuk kita lebih berkembang hingga nanti waktunya ada yang mau datang lagi bersinergi, bersenyawa, membangung lingkaran hidup yang sama-sama memberi rasa nyaman.

x

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah Kita

Curhat anak Rantau Alakadar

Mencari Bahagia