Postingan

That's Okay 2

Hari-hari berlalu namun tak semanarik dulu lagi, meskipun aku sadar kini aku tak perlu menarik urat untuk sekedar bicara. Ya karena tak ada kamu lagi dihariku. Waktu terasa lama berputar dan kusadari aku masih mencarimu. Kamu alasanku harus berfikir keras menyusun kata agar tak kembali memicu perdebatan. Atau kamu alasanku menjadi tangguh dan dewasa saat menghadapi perdebatan kita. Hari-hariku tak diliputi air mata lagi, karena aku tak perlu kembali was-was saat kamu tak kunjung beri kabar. Langkahku terlampau ringan hingga tak sadar aku terlalu jauh pergi dari tujuan awalku.  Ini memang pilihanku pergi lepas darimu, tapi ternyata ini tidak pernah menjadi lebih muda. Aku masih harus berjuang menerobos dan melepskan kisah kita. Cerita yang begitu luar biasa, perjuangan kita. Nyatanya aku tak setangguh itu untuk terus berjalan bersamamu.  Awan mendung terkadang masih datang mampir dihariku, tapi akan ku katakan padamu sungguh ini tak masalah aku akan mampu menjalaninya. Aku percay

That's Okay 1

Kamu terlalu cepat memutuskan untuk pergi, Padahal masih ada sisi lainku yang ingin ku bagi padamu. Barang sejenak kamu tinggal mungkin akan jadi pertimbanganmu untuk tidak memilih menyerah dan berlalu. Nyatanya setelah keputusanmu itu, apa kebahagiaan datang berserta langkahmu? Jika iya tolong katakan padaku, agar tak pernah ada sesal karena memberimu jalan untuk pergi. Jika bahagia itu juga belum kamu raih, bisakah kamu tetap bertahan dengan pilihanmu dan tetap tersenyum? Karena sejujurnya aku tidak mampu menahan sesak hati tiap aku jumpai raut murammu dipersinpangan jalan dan aku tidak dapat mendekapmu. Jika semua masih terasa berat bisakah kamu mengingat perjuangan kita, bahwa kamu mampu dan bisa melaluinya. Karena kamu sudah begitu luar biasa sejauh ini melangkah bersamaku , ya meskipun pada akhirnya kamu memilih mundur tapi bukankah kisah itu juga cukup berat untuk diteruskan. Tersenyumlah dan bersinarlah dengan caramu, bukankah kali ini kata hatimu yang kau pilih, aku ha

Langkah Kita

Gambar
Dulu langkah dan arah yang sama kita tuju, jumlahnyapun bisa ku pastikan sama. Namun aku lupa waktu telah banyak berlalu, kita makin dewasa makin tahu akan banyak hal. Kita kini punya berbagai hal yang ingin digapai, makin hari makin banyak. Berhari-hari juga sudah berlalu sejak satu langkah awal yang kita mulai bersama. Jumlah langkah kita kini mulai berselisih, tentu saja arah tak lagi sama. Pada belokan keberapa yang akan aku pilihpun kini bukan lagi jadi tujuanmu, hingga berapa banyak waktu yang kita butuhkan untuk rehat sejenak menikmati pergantian sore tak lagi sama. Semua kini serba tak sama. Beberapa hari lalu kutemukan kalimat "Sebelum sejauh matahari, kita pernah sedekat nadi" terasa menyakitkan saat itu juga, tapi yang kutahu semua akan tetap terjadi. Maka sebelum segalanya semakin-semakin tak terjangkau biarkan aku membuat beberapa permintaan. Ijinkan aku bilang "rindu itu berat" memang nyata biarpun klise dan mungkin bagi kalian receh, b

Mencari Bahagia

Kamu membuatku mengerti kebahagiaan itu bukan hanya tentang perjuangan dan pencarian. Tapi juga berani memulai dengan cara yang baru, jika memang pada akhirnya kebahagiaan itu datang dengan cara yang tak pernah kita harap. Kamu menjadi satu bukti, terlalu kukuh dengan cerita lalu membuat aku mungkin mundur 3 langkah dengan kebahagiaan yang selama ini aku pinta dalam doa. Maka saat kamu berjalan dengan kebesaran hati berbeda arah arah denganku. Aku akan selalu mendoakan semoga memang cara bahagia mu bukan denganku, hingga aku tidak terlarut dalam sesal. Semoga juga aku bisa menemukan cara bahagia dalam bentuk apapun dan aku berani memperjuangkannya. x x

Cinta Pertama

Gambar
Cinta pertama. Sebelum aku terpilih menjadi salah satu yang harus jatuh dan cinta dalam sosok mu, aku lebih dulu telah dituliskan takdirnya untuk jatuh dan mencinta pada mereka keluargaku. Cinta pertama. Kamu, yang seiring bertumbuhnya usiaku tersisipkan dalam salah satu ruang tangkapku. Kamu terjebak dalam pikiran naifku, bahwa apa yang aku harapkan kan selalu bersambut. Iya aku berharap ada cerita kita. Cinta pertama. Kamu semakin ikut tumbuh bersama kedewasaanku. Meski tak pernah ada cerita kita namun aku selalu punya cerita tentang aku dan kamu dalam duniaku.  Cinta pertama. Kamu ingat?kamu menjadi salah satu penyumbang malam-malam Yang harus kulalui dengan meringkuk dalam selimut dan sembunyikan isak tangis. Cinta pertama. Dulu aku pernah menjadi amat sangat bodoh dengan meresapi harapan kosong yang perlahan-lahan kusadiri, tak pernah ada aku dalam lingkar hidupmu. Cinta pertama. Meski aku pernah merasa bodoh dan sesakit itu hanya karena menyimpan namamu dalam hari-hari

Curhat anak Rantau Alakadar

>> Hampir 5 tahun jadi anak rantau alakadarnya. Kuliah di kota lain yang kalok sebenarnya mau pulang-pergi cuma butuh waktu satu jam. Anak rantau alakadar yang Puji Tuhan bisa pulang ke rumah dihari jumat, yang selalu seneng nggak ketulungan  kalok Bapak udah telfon dan tanya "mau dijemput jam berapa pril?" atau "nanti sore dijemput bapak ya?" ritual menuju akhir pekan yang sangat dirindukan. >> Jumat sore selalu jadi paling Favorit, dijalan pulang ke kos udah kebayang sayur  lodeh lengkap sama ikan pidang masakan mama. Sudah mengumpulkan niat mau uleng-uleng sama bapak minta di puk-puk punggungnya, mau minta temenin si dedek cutip jajan pop ice la, apel jajan-jajan indomaret sama mbak ica lah. Udah ngebayangi sabtu pagi (yakin pagi?gak molor?) mau mandikan duo bladus puppo sama snow lah, udah nyusun jadwal ke greja sabtu sorelah biar minggu bisa molor wkwkwkwkwk. Sesederhana itu ritual menuju akhir pekan anak rantau yang alakadar ini. >> 4,

Lama Kosong

Untuk mereka yang memilih lama hatinya kosong serta ada prinsip yang masih teguh dijaga. Memilih lama sendiri tak pernah salah, membiarkan status menahun tak berubahpun tak akan pernah salah. Setiap orang punya cara tersendiri meletakkan prioritasnya, mungkin saat ini mencari nama untuk mengisi ruang yang kosong bukan jadi yang utama. Yang perlu dipahami orang lain adalah semua itu bukan alasan karena pribadinya tak menarik atau bilang saja secara gamblang tak laku, bukan sungguh bukan. Mungkin saja saat ini belum waktunya untuk saling menemukan nama yang akan selalu dijaga dalam doa. Mungkin Tuhan juga masih merangkaikan nama mana yangkan saling menemukan. Tidak perlu cemas dengan pemikiran orang lain. Mau selama apapun nanti toh mereka hanya akan terlibat dalam ucapan selamat, mereka tak akan benar-benar ikut berjuang dan membangun jembatan doa untuk saling mempererat peluk dan menyalurkan hangat. Tak perlu risau soal waktu yang terus bergulir, usia yang terus bertambah,